DIJUAL AGEN TIKET PESAWAT DENGAN HARGA MURAH

Bisnis tiket pesawat adalah bisnis yang tidak akan mati. Menjadi agen tiket pesawat memiliki keuntungan yang luar biasa. Modal kecil. resiko nol, keuntungan berlipat ganda. Kami menjual agen tiket pesawat tersebut bukan karena kami rugi. Tetapi kami sedang mengejar keuntungan dari sisi lain. Keterangan sepenuhnya bisa anda lihat dengan mengklik:

BISNIS-TIKET-PESAWAT (BTP)




MABUK

Pada suatu hari, kakek yang sedang santai mendapati cucunya yang
sedang mabuk.

Kakek: Kamu mabuk ya?

Cucu: Iya Kek ..., tadi habis minum sama temen-temen ....

Kakek: Minum berapa botol kamu sampai mabuk begini ...?

Cucu: Cuman dua botol, Kek ....

Kakek: Ahhh kamu ini maluin aja, kakek dulu waktu muda minum empat
botol gak mabuk-mabuk ... minuman dari Barat lagi.

Cucu: Wah, Kakek jago dong ..., emang muda dulu minum apa, Kek?

Kakek: Hmmmm, tunggu kakek pikir-pikir dulu ... kalau gak salah
namannya ... "mineral water".

Cucu: Yahhhh ....
_______________________________________________________________
"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan
pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab
itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti
kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur
menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh."
(Efesus 5:15-18)

UPAH DI SURGA

Ibu Meity Trilili begitu bahagia ketika anak gadisnya, Ida Tralala, mengaku percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya.

"Ibu bahagia karena kau akan masuk surga, Nak."

"Tapi yang mendapat upah besar di surga, kan, Ibu! Soalnya, Ibulah yang mengenalkan saya kepada Tuhan Yesus."

Ibunya tersenyum, dan mencoba berkilah demi merendahkan hatinya di depan anaknya.

"Upahnya memang besar. Ibu bahagia mendapatkannya. Namun Ibu lebih bahagia lagi karena kamu mau menerima Tuhan Yesus, Sayang."

"Tapi upah Ibu di surga tetap besar, kan, Bu?"

"Iya," jawab ibunya dengan pasti. "Meski di dunia ini kita menderita, tetapi kelak kita akan bahagia."

"Kalau begitu Ibu ambil upahnya sekarang saja, deh!"
______________________________________________________________________
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
(Ibrani 13:5)

KEKAYAAN DI DARAT BERBEDA DENGAN KEKAYAAN DI LAUT

Seorang miliuner bertamasya naik kapal pesiar yang mewah. Namun, nasib sial menimpanya. Kapal pesiar yang ia tumpangi pecah. Ia terkatung-katung pada serpihan kapal tersebut. Dalam keadaan tidak berdaya, ia bernazar kepada Tuhan:

"Jika aku selamat sampai di darat, akan kupersembahkan separuh dari kekayaanku."

Tak lama kemudian datanglah tim SAR dan ia tertolong, selamatlah ia sampai di rumah. Lalu ia teringat akan nazarnya, ia menghitung kekayaannya dan ternyata sangat besar, lalu timbullah rasa sayang pada kekayaannya. Ia bingung. Ia sudah bernazar dan sekarang selamat.

Kemudian, timbul ide dan ia berkata kepada dirinya sendiri, "Ketika aku bernazar di laut, kekayaanku hanya yang ada di dompet," ia membuka dompet dan menghitungnya, lalu membagi uangnya menjadi dua.

"Kekayaan di laut beda dengan yang di darat, Tuhan," ia berdoa kepada Tuhan.
______________________________________________________________________
Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia.
(Pengkhotbah 5:10)

PERPULUHAN TERGANTUNG PROFESI

Tiga orang yang berbeda profesi sedang berdiskusi soal perpuluhan.
Mereka masing-masing mengemukakan alasan mengapa mereka belum membayar
perpuluhan.

Akuntan: Saya belum membayar perpuluhan karena belum menerima surat tagihan dari Tuhan.

Pengacara: Kalau saya belum membayar perpuluhan karena belum ada undang-undang yang mengaturnya.

Bankir: Saya sih sudah lama mau membayar perpuluhan, tapi sampai sekarang saya belum tahu nomor rekening Tuhan.
______________________________________________________________________
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
(1 Timotius 6:17)